Hingga Aku Berpikir Untuk Atheis 4


Tapi, semkin hampa dan semakin tidak jelas kehidupan yang saya rasakan. Semakin jengkel rasanya dengan yang namanya Tuhan itu.

Bahkan sampai memposting status untuk menentang TUHAN di beberapa sosial media juga saya lakukan. Banyak juga yang memberikan sanggahan. Banyak yang juga selalu memposting status untuk menyinggung saya. Tapi itu semua tidak mengubahkan hati saya. Saya tetap saja kerasa hati bahkan menganggap mereka semua munafik. Mereka menipu diri sendiri. Banyak ayat, banyak referensi tapi tidak juga mengubahkan hati saya.

Beberapa hari yang lalu bertemu dengan kakak PA untuk membahas masalah saya. Tapi, lagi-lagi tidak ada perubahan.

Hari-hari berlalu hanya dilalui dengan tidur, bangun, makan, online, dan cari tahu apalagi "keburukan Tuhan". Astagfirullah....

Ya, begitu saja,....

Sampai tiba saat dibalik rutinitas ini, ada satu kasus yang kecil dimana saat sedang ada jam doa siswa, saya duduk ditangga, dan saya mendengar khotbah saat itu yakni saat Sodom dan Gomora dibinasakan.

"Saat Allah menghancurkan Sodom dan Gomora, itu karena tidak ada lagi yang hidup benar di mata Tuhan. Seandainya ada sedikit saja yang hidup benar, maka Sodom dan Gomora tidak akan dihancurkan".

.Berpikir hidup tanpa Tuhan sama saja dengan hidup dalam Tuhan?.Tapi, itu karena ada orang benar disekitar kita yang Tuhan kasihi, sehingga baik orang jahat maupun orang benar semua merasakan hal yang sama seperti siang, malam, hujan, matahari, pemandangan yang indah dan masih banyak lagi.

Ini kena pas sekali dengan apa yang saya alami. Saya melihat bahwa kehidupan saya dalam TUHAN sama saja dengan hidup saya du luar TUHAN. Sama-sama bisa benafas, bisa merakan matahari dan semuanya.

Saya sangat tertegur dan membuat saya semakin sadar bahwa Tuhan selalu ada untuk semua orang dalam setiap keadaan, tinggal kita saja yang mau melihat bagaimana.

Untuk masalah pekerjaan dan lainnya biarlah semua atas seizin-Nya dan kehendak-Nya. Pikiran manusia terlalu kecil untuk memahami pikiran ALLAH. Memahami Pikiran diri sendiri saja kadang sulit, juga pikiran sesama manusia apalagi pikiran Sang pencipta ALLAH YANG MAHA KUASA.

Mungkin di mata orang lain hanya masalah kecil, tapi bagi saya ini adalah proses luar biasa. Mungkin ada juga ang merasa ini biasa saja tapi bagi saya ini bukan hal yang biasa saja. Pikiran masih bisa berubah, saya berharap yang membaca kita semua saling mendoakan untuk tetap kuat dalam TUHAN dalam keadaan apa pun. Berdiri untuk diri sendiri sangat susah, tapi saling bertolong-tolongan itu sangat indah.

Next >>> 1 >>> 2 >>> 3 >>> 4

Comments