Foto: Aris, Bittuang, Tanah Toraja. Tanaman ini disebut "kassi-kassi" di Kampung saya Nosu (Kab. Mamasa)
Pembacaan: Mazmur 119:105-112
Nats: ayat 105
Hari ini saya benar-benar malu dengan diri saya sendiri. Bagaimana tidak, semalam saya ngelakuin hal yang sebenarnya sangat dilarang oleh Tuhan, yaitu menggerutu kepada-Nya. Kemarin juga saya masih ikut dalam sebuah pertemuan yang membahas tentang kepemimpinan Kristen yang seharusnya. Dalam pertemuan itu, kami membahas bahwa seorang pemimpin Kristen itu harus bisa membayar harga. Ia tidak harus menuntut hal-hal yang menjadi haknya, karena ia tahu kalau ia tetap berkecukupan karena memliki Yesus di dalam hati dan fikirannya. Tapi, eh malah saya sendiri yang belum patuh terhadap hal ini. Belum juga beberapa jam kami bicarakan saya sudah melanggarnya.
Ceritanya begini, saya merasakan bahwa saya banyak sakit. Sakit kepalah, sakit dada, sakit mata, bahkan banyak merasakan sakit hati. Saya bilang ke Tuhan bahwa Tuhan itu tidak adil, karena Dia tidak memberikan kasih yang ekslusif yang saya minta kepada-Nya dan saya merasakan bahwa saya hanya mendapat berkat seperti orang-orang biasa dan tidak berdoa itu. Akhirnya saya putuskan tidur tanpa berdoa dan memutuskan “ngambek” sama Tuhan, besoknya saya bangun dan ngelakuin lagi aktifitas biasa yaitu saat teduh. Dan disitu saya merasa malu, karena saya ditegur lewat firman Tuhan dalam Yesaya 1:15-17 yang mengatakan jika kamu berdoa Aku akan memalingkan muka-Ku dari pada-Mu sebelum kamu bertobat dan ngelakuin hal-hal yang baik, belajarlah berbuat baik. Waduh pas banget ni, dengan yang saya alamin saat ini. Bahkan saya malu karena saya yang mutusin ngambek dengan Tuhan tidak sadar kalau saya sedang sate.
Dari kejadian itu, saya belajar bahwa memang Tuhan itu tidak main-main dalam memberikan kita cintanya. Bahkan dalam keadaan kita menjauh dari-Nya, Dia datang dengan cara-Nya untuk menegur kita lewat Firman-Nya. Dan saya yakin kita semua juga pernah ditegur dengan Firman Tuhan. Dan benar banget kalo Firman Tuhan itu pelita bagi kaki kita dan terang bagi jalan kita seperti dalam ayat pembacaan kita saat ini. Oleh karena itu, kita perluh selalu meyediakan waktu khusus untuk Tuhan untuk bisa merasakan teguran kasih-Nya serta penguatan iman melalui Firman-Nya. So, apa pun yang kita alamin, carilah jawabannya dalam Firman Tuhan, karena Firman Tuhan yang akan menuntun kita hadapi semua persoalan hidup kita. [Aris]
"Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku."
Mazmur: 119:105
Comments
Post a Comment