Hingga Aku Berpikir Untuk Atheis 3


Di balik semua itu saya menyimpan sedikit kekesalan sama TUHAN. Kenapa saya tidak diijinkan untuk kerja di tempat yang lebih baik? Bahkan untuk tahap awal saja tidak diijinkan?.

Pikirku mungkin masih ada jalan lain.

Saya sadar kalau kesehatan saya tidak baik. Makanya memang dari awal saya pesimis. Mata saya agak buram sebelah kiri dan juga sering sakit belakang ditambah dari dulu sudah kena amandel yang tidak pernah operasi.

Saya pun berusaha untuk lebih meningkatkan kesehatan dengan melakukan hal kevil seperti olahraga rutin karena sudah lama tidak olahraga dan perbanyak minum jus wortel tomat bahkan sehari dua kali. Saat hari pertama mulai berolahraga semua baik-baik saja, tapi setelah hari kedua lebih berasa karena berkeingat full. Setelah itu saya mandi dan begitu segar rasanya. Barulah setelah mandi saya merasa sepertinya mau sakit lagi.

Hari itu ada seminar yang harus saya ikuti. Seminar Kristen. Saya harus ikut selama tiga hari ke depan karena sudah dibayarkan. Hari pertama masih bisa mengikuti, tapi setelah pulang, belakang seperti mau patah dan akhirnya demam lagi. Merintih kesakitan sampai berteriak sepuasnya karena tidak ada orang. Melepaskan semuanya. Pagi saya menelpon kakak untuk menjemput untuk saya dirawat dirumahnya saja dan dia datang menjemputku. Saya membawa perlengkapan seminar karena saya pikir mungkin saja setelah diurut kakak saya agak mendingan dan bisa pergi melanjutkan kembali seminar karena materinya sangat bagus.

Hari kedua saya izin melalui group line, tidak bisa ikut. Tidak ada yang respon. Hanya read. Pikirku tidak apa-apa hari itu. Hari ketiga saya sakit,  bahkan tidak ada yang menyakan kondisi saya bagaimana. Padahal mereka yang saya temani hari pertama seminar sudah tahu kondisiku bagaimana saat itu.

Akhirnya saya mulai sakit hati dengan mereka. Dengan Persekutuan dan saya memutuskan keluar dari semua group yang ada sampai banyak yang bertanya kenapa tapi saya tidak mau merespon. Karena begitu sakit hati saya rasa, selama ini kalau ada yang sakit diperhatikan sementara saya tidak (emang dasar kita orang melankolik ya, bawaannya pake perasaan).

Saya biarkan masalah berlalu. sampai tiba masalah puncak dimana saya bertanaya ke TUHAN, kenapa TUHAN tidak pernah memberikan sedikit pun apa yang saya inginkan. Saya semakin jauh melihat kebelakang dan mulai satu per satau melihat bagaimana TUHAN itu tidak pernah mengabulkan keinginan saya bahkan menggagalkan semua keinginana dan mimpi saya. TUHAN sekejam itu.

TUHAN TIDAK ADIL. Banyak orang merasakan indahnya jawaban doa. Saya pun mulai semakin menyalahkan TUHAN atas semuanya. Menurut saya Tuhan mungkin ada, tapi ada untuk orang lain. Bukan untuk saya. Saya lulus kuliah bukan jurusan yang saya mau. Setelah lulus pun, pekerjaannya bukan bidang ilmu saya. How come? Inikah Kasih sayang TUHAN itu? Cari kerja sana sini bukan diberikan tapi malahan semua rencana digagalkan dengan begitu terstruktur. Luar biasa ya TUHAN itu.

Saya akhirnya berpikir kasian dengan manusia yang diciptakan hanya untuk dipermainkan TUHAN. Kenapa harus ada yang menderita? Apakah Tuhan tidak sanggup memberikan sedikit kemudahan pun? Kenapa TUHAN senang-senang saja atas semuanya? Setiap hari IA ingin disembah tapi tidak memberikan berkat merata. Jauh dan semakin jauh saya semakin menyalahkan dan mengutuki TUHAN atas semua kehidupan orang yang menderita, bukan hanya saya.

Saya berpikir hidup dalam TUHAN sama saja dengan hidup tanpa TUHAN. sama-sama bisa merasakan malam, pagi, siang, hujan, matahari, keindahan alam dan yang lainnya.

Sudah 1 bulan lebih tidak ikut gereja (2 minggu lalu ikut sih dengfan adik-adik PMK ikut pencarian dana) tapi tidak merubah pikiran saya untuk hidup diluar TUHAN. Hanya sekadar karena hari itu bosan. Semakin jauh dan semakin jauh. Akhirnya saya mencoba untuk melihat adakah kebenaran lain? mempelajari alquran dan melihat perbedaan. Karena aku berpikir jangan-jangan saya berdoa selama ini bukan pada TUHAN yang benar.

Memang ada berbagai perbedaan.Dari segi konsep ke-Iahian Isa Almasih. Walaupun ada juga yang menjanggal. Alquran jelas mencatat salah satu kedatangan-Nya adalah untuk menghalalkan yang telah diharamkan (mungkin salah satunya BABI). Tapi bagian lain hampir sama. Malah saya semakin jelas melihat bahwa ALLAH itu bertindak seenaknya, Dikatakan bahwa ALLAH mengasihi kepada siapa Dia mau dan menhancurkan kepada siapa Dia mau.

Tapi saya tetap lanjutkan dengan harapan TUHAN yang dulu bukan TUHAN yang benar. Saya mendownload panduan shalat dan beberapa mp3 ayat suci. Saya mempelajarinya dan membacanya. Ketika lagi di kamar, saya memutar mp3 Surat yasin. Bahkan pernah kedapatan salah satu orang yang datang meminta gitar saat saya sedang terlelap diiringi Surah yasin.

Next >>> 1 >>> 2 >>> 3 >>> 4

Comments