Hati-hati Membeli Handphone Yang Baru


Hati-hati Membeli Handphone Yang Baru

Memiliki Handphone (HP) yang bergengsi dan spesifikasi tinggi, siapa sih yang tidak mau? Karena itu tidak sedikit juga orang akan mencari HP bekas yang memiliki spesifikasi yang tinggi juga karena budget-nya masih belum mencukupi untuk beli baru.

Namun, memiliki bekas itu rasanya ada ketidakpuasan tersendiri sehingga masih banyak orang yang rela mengumpulkan pundi-pundi terlebih dahulu untuk membeli yang baru. Tapi, bagaimana rasanya ketika membeli HP yang baru tapi ternyata sudah bekas yang diberikan?

Ini adalah pengalaman saya secara pribadi yang saya alami sendiri beberapa hari yang lalu, saat saya membeli HP kesukaan saya di pusat jual beli gadget paling terkenal di Makassar (mungkin anda tahu, kalau belum tahu silahkan tanya temannya hehehe).

Saya mau sarankan buat teman-teman yang membeli HP di tempat tersebut untuk tetap hati-hati.

Berikut kejadian yang saya alami.

Beberapa hari yang lalu saya pergi membeli HP baru. Di situ saya melihat bahwa HP itu memiliki spesifikasi yang tinggi yang lumayan bagus-lah dan saya tertarik untuk membeli HP itu dan HP itu juga punya bonus ketika kita membeli HP itu.

Bonusnya adalah sebuah speaker mini Bluetooth, jadi saya semakin tertarik untuk membeli HP itu.

Nah, akhirnya saya diambilkan dan dibuatkan nota, kemudian transaksi terjadi.

Setelah transaksi terjadi saya kemudian berniat untuk mengambil bonus speaker itu ditempat layanan penukarannya dengan menunjukkan nota pembelian, Fisik HP dan KTP.

Setelah sampai di customer service brand tersebut (brand S*M*U*G), berkas dan data-data HP saya diperiksa dan ceng,.. ceng,.., ternyata terdata HP tersebut sudah 1 (satu) bulan yang lalu dibeli. berikut data-datanya saya foto sebagai barang bukti. Dan Garansinya sudah jalan selama satu bulan itu.


Ini adalah barcode yang tercek saat pembelian oleh orang pertama dan saat di cek di HP yang dikasikan barcodenya sama. Gak ada yang beda satu pun.



Ini adalah foto nota pembeliannya (pembeli pertama) di salah satu toko yang berbeda dengan tempat dikasikan barangnya.



Dan ini adalah foto KTP pembeli pertama.

NB: pihak brand dalam memberikan hadiah harus memfoto semua kelengkapan barang, struk dan KTP juga.

Wah,.. payah ni saya ketipu. Saya beli baru tapi dikasikan bekas (ibarat menikahi gadis ternyata sudah janda wkwkwkwk...). 

HP nya itu ternyata sudah kebeli terlebih dahulu di toko yang lain kemudian dijual kembali di toko yang lain, alias HP yang saya ambil itu ternyata sudah bekas. Ya sudah bekas. 

Padahal saya lihat sendiri saat dibuka, itu masih tersegel plastik, masih dibungkus, dibuka dengan menggunakan pisau, dibuka plastiknya, kemudian masih ada selotipnya.

Tapi data administrasinya membuktikan bahwa HP tersebut sudah di aktifkan selama satu bulan. Itu berarti bahwa HP ini bekas. karena nomor serial yang ada di pusat layanan ini sama persis dengan HP yang diberikan oleh counter.

Nah, setelah saya konseling kembali ke counter itu, dia (SPG) bilang "Saya ambil langsung dari distributor dan distributor yang ada di sini sama semua. Hanya satu tempat. tidak mungkin menjual yang sudah bekas. mungkin ada kesalahan-kesalahan" katanya.

Kemudian dia mengatakan bahwa saya bawa pulang saja HP yang diberikan kemudian nanti dia akan Whatshapp jika masih bisa diberikan speakernya, karena masih mau "lobi-lobi" katanya dengan pihak brand.

Saya kemudian menolak bahwa ini bukan masalah dapat speaker atau tidak. Tapi ini masalah barang sudah bekas ternyata, dan saya membelinya dengan harga yang baru. Harganya lumayan yaitu 2,7 juta rupiah sementara saya melihat bekas HP serupa harganya itu 2,2 juta sampai 2,5 juta.

Ini membuat saya sangat berat bahwa saya sudah ditipu. Saya berpikir bahwa ini bukan masalah saya dapat speaker, tapi ini sudah dipakai, dan harus diganti dengan HP yang baru.

pelayannya kelihatan kurang enak dan acuh tak acuh saya lihat dengan tuntutan, tetapi saya bersikeras bahwa harus tukar karena bukan salah saya.

Akhirnya Mbaknya kasihkan pilihan warna yang saya suka katanya sudah habis (entah saya yang salah berfikir atau bukan yang jelas menurut saya ini hanay sebuah alasan). karerna hanya ada tiga warna yaitu putih, hitam dan gold dan yang saya suka adalah warna gold.

SPGnya bilanmg stok goldnya lagi habis tersisah putih dan hitam (menurutku alasan si). Kalau saya mau ambil warna kesukaan saya tidak bisa diganti. Tapi jika mau warna hitam dan putih bisa digantikan dengan kosekuensi bukan warna pilihan saya. Dan saya memilih diganti saja dengan putih. 

Ternyata, SPG-nya datang membawakan lagi yang warna Gold yang katanyanya masih baru. Kemudian setelah dimasukkan kartu saya, saya kembali ke tempat layanan penukaran speaker dan akhirnya datanya sudah baru dan saya dapat speakernya.

Puji Tuhan karena masih diberi kesempatan untuk bisa ngecek sehingga tidak tertipu. 

Oleh karena itu, saran saya buat temen-temen yang mau beli HP baru, berhati-hatilah, karena kita tidak tahu ini handphone baru yang kita beli sebenarnya masih baru atau bukan. 

Usahakan kalau membeli HP belilah HP yang betul-betul bisa dicek kapan waktu garansinya mulai terbuka. Jadi kalau teman-teman beli HP saya sarankan lihat dululah HPnya masih perawan atau sudah janda.

Apa sih yang tidak mungkin bagi penjual HP. Mereka pasti sudah punya segudang cara untuk membarukan kembali HP bekas. Jangankan memasang kembali segel pada dus, rakit saja mereka bisa apalagi kalau cuma ganti layar atau apalah kemuadian di segel kembali dan dijual dengan harga yang baru dan normal. Luar biasa bukan.

Kalau bisa cari di internet "bagaimana cara mengecek waktu garansi berlaku atau belum". Kalau HPnya masih bagus sih nggak papa ya, tapi kalau ternyata sudah tidak dan masa garansi berlalu dan kita masih anggap masih garansi, kan bisa berabe kita.

Mungkin informasinya sampai disitu dulu teman-teman, terima kasih semoga bermanfaat informasinya. Tuhan memberkati.

Comments

Post a Comment