![]() |
Ssumber Gambar: http://menara-fm.com/wp-content/uploads/2016/01/Borgol.jpg |
Dalam Keluaran 8:25 Firaun berkata kepada Musa: "Pergilah, persembahkanlah korban kepada Allahmu di negeri ini." Namun Musa menolak anjurannya itu karena persembahan yang akan diberikan kepada Allah adalah kekejian bagi bangsa Mesir, dan Firaun pun kembali berkata: "Baik, aku akan membiarkan kamu pergi untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allahmu, di padang gurun; hanya janganlah kamu pergi terlalu jauh..." (ay 28).
Ini sangat menarik dimana Firaun mau membebaskan bangsa Israel untuk beribadah kepada Tuhan, namun tidak ingin membebaskan mereka dari tangannya.
Bukanlah hal yang sama juga dilakukan oleh Iblis?
Sampai sekarangpun, Iblis tidak ingin membiarkan umat Tuhan keluar dari "tanah Mesir"Nya untuk menikmati kehidupan bersama Tuhan, sehingga ia menggunakan banyak cara untuk menahan kita agar tetap berada dalam jangkauannya.
Iblis pun mulai memanipulasi. Di satu sisi ia membebaskan kita untuk beribadah kepada Tuhan, tetapi di sisi lain tetap mengikat kita dengan kenikmatan-kenikmatan dunia.
Sesungguhnya bukanlah masalah baginya untuk kita beribadah kepada Tuhan, karena ketakutannya bukan pada perubahan kebiasaan yakni dari jarang ke Gereja menjadi rajin ke Gereja atau dari yang tidak rajin melayani menjadi aktif pelayanan, TETAPI pada perubahan hati kita yang berbalik kepada Tuhan.
Bila hati kita berbalik kepada Tuhan, maka otomatis kita akan meninggalkannya, sementara ia tidak rela bila harus binasa sendirian, apalagi ia begitu iri dengan manusia yang adalah mahluk kesayangan Tuhan.
Oleh karenanya, Iblis mengijinkan kita beribadah kepada Tuhan, tetapi tidak mengijinkan kita meninggalkan kehidupan lama kita. untuk itulah mengapa banyak anak Tuhan yang walaupun aktif dalam pelayanan, rajin beribadah, rajin berdoa dan melakukan aktivitas rohani lainnya masih terjerat dengan begitu banyak dosa.
Tentu banyak yang sering kita dengar orang Kristen berselingku, berzina, bercerai, dan masih banyak penyimpangan lainnya. Hal ini terjadi ketika kita tidak benar-benar mengambil tindakan tegas seperti Musa yang menginginkan pembebasan penuh.
Jadi apa yang harus kita lakukan?
Pertama, kita harus rela meninggalkan "Mesir". Kenikmatan dunia memang sulit untuk ditinggalkan. Untuk itu dibutuhkan kerelaan hati. Hanya dengan semakin intim dengan Tuhan, barulah kita bisa merelakan segalanya yang sia-sia.
Kedua, bersedia dibentuk di padang gurun. Bagi Tuhan, padang gurun adalah tempat yang paling tepat untuk memurnikan umatNya. Padang Gurun yang kosong, tandus, dan sedikit harapan membentuk kita menjadi umat yang sepenuh hati percaya dan taat kepadaNya.
--- JADILAH SETIA---
"Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambahaan"
Galatia 5:1
copy right: Manna Sorgawi edisi 24 September 2016
Comments
Post a Comment