Kekristenan adalah sesuatu yang sudah sangat lazim kita dengar. Di dunia ini, agama Kristen merupakan agama yang mayoritas dari berbagai macam agama yang dianut oleh sejumlah umat manusia. Namun sadarka kita, bahwa agama Kristen saat ini sedang dirundung duka oleh berbagai macam kenyataan-kenyataan hidup yang tidak sesuai lagi dengan ajaran ALKITAB. Orang-orang berbuat semakin menjadi-jadi, dan menghalalkan berbagai cara sehingga pandangannya bisa berubah di mata masyarakat. Berbuat seakan-akan tidak mempedulikan agama lagi. Semua orang sibuk dengan diri sendiri, memikirkan bagaimana supaya tetap eksis di mata orang-orang yang ada di di sekitarnya.
Kalangan muda-mudi yang dikatakan sebgai tiang gereja, kini hanya tinggal lapuknya saja, dan sudah hampir habis dimakan rayap. Bagaimana gereja akan berkembang, bagaimana gereja akan memberikan kesaksian, apabilah satu dari perabotnya sudah tidak berguna lagi,bahkan kasarnya bisa dikatakan merusak perabot-perabot yang lainnya. Kita dibentuk menjadi orang-orang pilihan dengan tugas dan tanggung jawab yang berbedah-bedah, tapi tetap menjadi satu tubuh dan kristus yang menjadi kepalanya. Namun ketika salah satu dari anggota-anggota tubuh kita sakit, maka semuanyla akan sakit. Tidak mungkin tangan akan gembira ketika kepala sakit, tidak mungkin telinga akan gembira kalau mata buta. Semuanya akan saling mempengaruhi dan membawa dampak yang sungguh luar biasa ke anggota-anggota tubuh lainnya. Demikian kita saat ini, dengan perilaku-perilaku parah muda-mudi yang semakin menjadi-jadi, membuat semuanya ikut tersakiti. Kehidupan yang tak terkendali, ingin selalu melakukan hal-hal yang baru.
Saya merasa terlalu mudah untuk membicarakan semua ini, karena aku juga adalah anak mudah yang mempunyai banyak tantangan yang di hadapi orang-orang mudah saat ini, seperti hala-hal yang sudah di sebutkan di atas. Namun saya sadar, sebagai orang mudah yang punya rasa peduli, sebagai anak-anak Allah yang ingin bersaksi dan memberitakan injil, saya seperti ingin melompata langsung ke jadinya tulisan ini, supaya bisa di baca dan dimengerti oleh orang-orang yang masih peduli dengan keselamatan. Satu pengalaman yang tidak pernah saya lupakan, ketika saya menegur orang yang berbicara tidak sesuai dengan etika, saya selalu dibilangi orang yang beriman, bahkan saya dijauhi, karena saya selalu menegur mereka apabilah mereka keceblosan dalam bicara. Mereka bukannya sadar, malah mereka menyindir saya,sehingga saya menjadi malu sendiri.
Comments
Post a Comment